3 SYARAT UTAMA UNTUK PESAWAT BISA TERBANG
BURUNG bisa terbang karena mempunyai daya angkat pada sayapnya dan juga mempunyai gaya dorongan dari kepakannya begitu juga dengan pesawat terbang.
1> PESAWAT bisa terbang karena mempunyai daya angkat dari sayapnya yang berbentuk airfoil :
mengapa bisa mempunyai daya angkat?
karna bagian atas sayap lebih cembung daripada bagian bawah sehingga aliran udara
yang ada di bagian atas lebih cepat daripada bagian pada sayap bawah sehingga timbulah daya angkat.
2> Dan menurut hukum bernouli:
> apabila kecepatan bertambah maka tekanan statisnya berkurang
> begitu juga sebaliknya apabila kecepatan berkurang maka tekanan statisnya
bertambah.
3> MEMPUNYAI MESIN untuk mendorong atau menarik PESAWAT.
Saturday, October 27, 2012
Friday, October 26, 2012
Empat Jet Sukhoi ke Ambalat
Foto:detik Foto
Shukoi TNI AU19 Mei 2011, Tarakan (Batam Pos): Seringnya kapal-kapal angkatan laut Malaysia melanggar batas wilayah perairan Indonesia di Ambalat, membuat pemerintah RI kian waspada.
Bahkan, empat pesawat tempur milik TNI AU jenis Sukhoi dikerahkan untuk mengamankan wilayah Ambalat dan perbatasan utara Kalimantan Timur.
Empat jet tempur baru buatan Rusia itu, tiba di Bandara Kelas I Khusus Juwata Tarakan, sekitar pukul 10.20 Wita, Rabu (17/5) kemarin. Keempat pesawat tempur ini direncanakan akan melakukan operasi di perbatasan selama empat hari, mulai kemarin hingga Sabtu (21/5).
Selain empat pesawat tempur Sukhoi, dukungan operasi lainnya adalah satu unit pesawat angkut Hercules dan satu helikopter Puma untuk SAR.
Komandan Skadron Udara XI Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Letkol Pnb Tonny Haryono, membenarkan, kedatangan pesawat-pesawat tempur milik TNI AU ini dalam rangka melaksanakan operasi pengamanan pulau-pulau terluar yang berbatasan dengan negara tetangga Malaysia dan mengamankan wilayah alur laut kepulauan.
”Selain itu, kita juga melaksanakan profisiensi untuk mendukung pengoperasian sistem di Tarakan,” kata Tonny, kepada Radar Tarakan (Batam Pos Group) kemarin.
Kedatangan pesawat-pesawat tempur ini juga bagian dari operasi rutin yang dilakukan TNI AU. ”Tentunya semua sesuai perintah pimpinan. Kalau ada eskalasi (oleh pesawat Malaysia di perbatasan) di luar kewenangan kita. Pesawat Sukhoi apabila diperlukan dan diberi perintah untuk melaksanakan penindakan kami siap,” tegasnya.
Dijelaskannya, dalam operasi ini meski pihaknya membawa serta pesawat tempur Sukhoi, bukan berarti pihak TNI AU mencoba untuk menakut-nakuti Malaysia di perbatasan.
”Pelaksanaan operasi akan menyesuaikan perintah pimpinan. Kami (pilot Sukhoi) hanya unsur penindak, jika ada perintah atau penindakan kami siap,” tuturnya.
Sebelum mendarat di Tarakan kemarin, dirinya mengaku sudah memantau wilayah perbatasan Ambalat secara visual dari udara. ”Tadi hanya melaksanakan dan memantau secara visual saja, dan Alhamdulilah tidak ada masalah,” ungkap Tonny.
Pesawat Sukhoi ini mampu terbang sampai dengan 4,5 jam dengan ketinggian tertentu sesuai ancaman yang dihadapi. Empat pesawat Sukhoi yang menginap di Tarakan selama empat hari ini terdiri dari dua Sukhoi 30 yang diterima TNI AU tahun 2009 dan dua Sukhoi 27 SKM yang diterima bulan September 2010 lalu.
”Semuanya pesawat baru dan memiliki kelebihan yang baik. Avionic baru dan sudah standardisasi barat, mempunyai kemampuan air to ground gaet yang bisa diatur, termasuk radar yang bisa men-scanner target di atas permukaan laut,” jelasnya.
Lalu apakah Sukhoi akan melakukan patrol rutin selama empat hari di perbatasan? ”Tergantung perintah pimpinan, yang jelas TNI AU tidak akan memprovokasi, tapi kalau diprovokasi kita siap bertindak kalau komandan memerintahkan,” sebutnya.
Dijelaskannya, pulau Tarakan ini termasuk wilayah alur laut ALKI (alur laut kepulauan Indonesia) dua. Di Indonesia, ada tiga pembagian ALKI. Mulai Selat Malaka sampai Selat Sunda masuk dalam wilayah ALKI 1, Selat Lombok, Selat Bali, sampai pulau Tarakan masuk dalam ALKI 2 dan ALKI 3 meliputi Indonesia Timur sekitar Flores.
Meski baru pertama kali mendarat di Tarakan, diakui Tony sebenarnya pesawat-pesawat Sukhoi ini pernah terbang di atas Pulau Tarakan saat melakukan operasi perbatasan. Namun memang tidak diketahui oleh masyarakat luas karena hanya bersifat patroli dan pesawat langsung kembali ke Makassar.
”Tahun lalu kita sudah pernah melintas di Tarakan, tapi tidak landing hanya patroli,” akunya.
Lanud Tarakan, termasuk salah satu pangkalan yang sangat strategis posisinya, terutama untuk melakukan operasi perbatasan akan sangat efektif. Dengan adanya pangkalan satu ini, TNI AU bisa menjangkau operasi ke mana saja. ”Kalau dari Makassar langsung ke Ambalat kan serba terbatas, apalagi kalau ada ancaman yang segera harus ditindak,” ujarnya.
Untuk diketahui, dari Makassar ke Tarakan waktu tempuh yang dibutuhkan pesawat Sukhoi ini adalah 1 jam 5 menit, dengan kecepatan sekitar 800 km perjam.
Sumber: Batam Pos
Ikhtisar
Prototipe T-50 dalam penerbangan
Walaupun sebagian besar informasi tentang PAK FA diklasifikasikan, sumber-sumber di dalam Angkatan Udara Rusia dan Departemen Pertahanan telah secara terbuka menyatakan bahwa ia akan menampilkan teknologi siluman dan memiliki kemampuan untuk supercruise, [12] dan memasukkan avionik canggih seperti elektronik Scanned Array Aktif (AESA) radar dan sistem kecerdasan buatan [56]. Hal ini harus dilengkapi dengan generasi berikutnya udara-ke-udara, udara-ke-permukaan, dan udara-ke-kapal rudal. [57]
Komposit digunakan secara ekstensif pada T-50 dan terdiri dari 25% dari berat dan hampir 70% dari permukaan luar [44]. Diperkirakan bahwa paduan titanium isi pesawat adalah 75%. Kepedulian Sukhoi untuk meminimalkan radar cross-section (RCS) dan tarik juga ditunjukkan dengan pemberian dua senjata utama tandem teluk di pesawat tengah, antara nacelles mesin. Setiap diperkirakan antara 4,9-5,1 m panjang. Teluk utama ditambah dengan melotot, segitiga-bagian teluk pada akar sayap. [58]
The Komsomolets Moskovsky melaporkan bahwa T-50 telah dirancang untuk menjadi lebih bermanuver dari F-22 Raptor, pada biaya sehingga kurang tersembunyi daripada F-22. [59] Salah satu elemen desain yang memiliki efek seperti itu adalah Vortex Pengontrol Leading Edge (LevCon).
PAK FA tidak memiliki siluman diamati sangat rendah dari F-22, tetapi menggunakan bahan komposit, konfigurasi aerodinamis, dan langkah-langkah pengurangan signature mesin untuk mencapai tingkat rendah radar, tanda tangan optik dan inframerah. [60]
[Sunting] Persenjataan
PAK FA memiliki beban maksimum dilaporkan senjata dari 7.500 kg [61]. Ini memiliki ketentuan yang jelas untuk meriam (kemungkinan besar GSH-301), dan mungkin bisa membawa dua meriam 30 mm. [28] The PAK FA memiliki dua internal yang bays diperkirakan mencapai 4,6-4,7 meter dengan 1-1,1 meter. [62] The persenjataan awal diharapkan termasuk Kh-35UE (AS-20 "Kayak"), Kh-38ME, Kh-58UShKE (AS-11 "keteraturan"), dan RVV-MD (AA-11 "Archer") rudal [63].
Dua Izdeliye 810 Super melampaui rudal jarak pandang per teluk senjata. Beberapa Izdeliye 180 / K77M melampaui rudal jarak pandang. K74 dan K30 dalam rudal jarak visual juga dapat dilakukan. [62] Dua KH38M atau KH58 USHK udara-ke-darat rudal per teluk senjata. Beberapa 250-500 bom presisi dipandu kg per senjata teluk, [62] dengan maksimal 10 bom di teluk internal [61]. Beban lain yang mungkin termasuk satu bom 1.500 kg per senjata teluk atau dua 400 km + jangkauan anti-AWACS senjata (seperti sebagai RVV-BD) pada cantelan eksternal [64]. [65]
PAK FA kepala desainer Alexander Davydenko telah mengatakan bahwa ada kemungkinan instalasi rudal supersonik BrahMos pada PAK FA dan turunan FGFA. Namun, tidak jelas bagaimana rudal akan dipasang, meskipun dapat satu atau dua rudal hanya karena beratnya dari BrahMos [66].
[Sunting] Avionics
NIIP ini AESA radar untuk PAK FA dipajang pada pameran dirgantara MAKS 2.009
SH121 kompleks radar PAK FA itu mencakup tiga X-band radar AESA terletak di bagian depan dan sisi pesawat. Ini akan disertai dengan L-band radar di tepi terkemuka sayap [67] [68] L-band radar yang terbukti telah meningkatkan efektivitas terhadap diamati sangat rendah, atau diam-diam, target yang dioptimalkan hanya terhadap X-band frekuensi., namun panjang gelombangnya lebih lama mengurangi resolusi mereka. Namun prototipe awal akan menggunakan warisan radar array pasif elektronik dipindai. [69] [verifikasi diperlukan] Menurut Sukhoi, radar akan mengurangi beban pilot dan menggunakan link data baru untuk berbagi informasi antara pesawat [70]. Tahun 2012 tanah tes dimulai pada pesawat ketiga dari Tikhomirov Scientific Research Institute of radar AESA Instrument Design. [71]
PAK FA akan menampilkan pencarian infra-merah dan melacak optik / IR pencarian dan sistem pelacakan, berdasarkan OLS-35M dari Su-35S. [Rujukan?]
[Sunting] Engine
Pada penerbangan pertama, PAK FA diharapkan untuk menggunakan sepasang konvensional 117S mesin Saturnus, namun mesin baru 117 (AL-41F1) bertenaga penerbangan pertama [72] Mesin baru memiliki sistem kontrol digital (FADEC)., dan dilaporkan mampu memproduksi £ 33.000 (147 kN) dorong di afterburner, memiliki bobot kering 1420 kilogram dan dorong untuk rasio berat 10.5:1 [73].
Menurut direktur Sukhoi Mikhail Pogosyan, 117 (AL-41F1) merupakan mesin generasi baru kelima dibangun khusus untuk PAK-FA. Pogosyan telah menjelaskan bahwa klaim penggunaan mesin yang lebih tua tidak benar. Meskipun spesifikasi mesin baru tetap diklasifikasikan, informasi yang diberikan sudah termasuk: dorong mesin meningkat sebesar 2,5 ton selama mesin-31 AL, penurunan berat badan mesin dengan 150 kilogram (330 lb). Perubahan ini memungkinkan pesawat untuk supercruise, mempertahankan kecepatan supersonik penerbangan tanpa menggunakan afterburner. [73] Mikhail Pogosyan lanjut disebutkan bahwa mesin (117) memenuhi persyaratan Angkatan Udara Rusia dan akan dipasang di produksi PAK-FA pesawat. [73]
Mesin menghasilkan dorongan yang lebih besar dan memiliki sistem otomatisasi yang kompleks, untuk memfasilitasi mode penerbangan seperti manuver. Diharapkan bahwa setiap mesin akan mampu mandiri atas dorongan vektor nya, ke bawah atau sisi ke sisi. Vectoring satu mesin dengan yang lain ke bawah dapat menghasilkan kekuatan memutar, yang akan memungkinkan PAK FA menjadi tempur generasi pertama kelima dengan penuh 3-D thrust vectoring sepanjang ketiga sumbu pesawat: pitch, yaw dan roll. Mesin ini akan menggabungkan inframerah dan langkah-langkah pengurangan RCS [74]. [75]
[Sunting] sejarah Operasional
[Sunting] Pengujian
Video penerbangan pertama menunjukkan bahwa PAK FA tidak memiliki kemudi konvensional, ekor vertikal sepenuhnya bergerak [76] ini desain tail fin khusus secara mekanis mirip dengan V-ekor yang digunakan oleh Northrop YF-23 pada 1990, [77] tetapi. dilengkapi dengan stabilators horisontal khusus (seperti pada F-22). T-50 memiliki sayap terdepan perangkat di atas intake mesin jet yang dapat menimbulkan tantangan untuk kontrol tanda tangan [78].
Pada tahun 2013 pesawat pertama akan dikirimkan untuk percobaan negara. [79] Pada Juni 2012, pembangunan fasilitas pengujian modern dan landasan pacu baru untuk mengakomodasi fase berikutnya dari program PAK-FA sedang berlangsung di Pusat Penerbangan Negara Uji 929 di Akhtubinsk [80]. [81]
[Sunting] Ekspor
Rusia dikatakan tertarik dalam menawarkan PAK-FA untuk jet tempur berikutnya Korea Selatan generasi [82]. Korea Selatan agen pengadaan pertahanan menegaskan bahwa Sukhoi PAK-FA adalah seorang calon untuk Republik generasi tempur Korea Air Force ( FX Tahap 3) pesawat udara;. [83] Namun, Sukhoi gagal masuk kompetisi penawaran dengan batas waktu 2012 Januari [84]
Pusat Rusia untuk Analisis Perdagangan Dunia lengan memprediksi bahwa PAK FA akan tersedia untuk ekspor pada tahun 2025. [85], meskipun ini "ekspor versi" bisa merujuk kepada Sukhoi / HAL FGFA [86]., Yang FGFA menjadi "main ekspor versi "dari dasar T-50 platform. [87]
Ruslan Pukhov, direktur Pusat Analisis Strategi dan Teknologi, telah memproyeksikan bahwa Vietnam akan menjadi pelanggan ekspor kedua untuk pesawat tempur. [88]
Pada 2012, Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Serdyukov mengatakan bahwa Rusia dan India bersama-sama akan membangun versi ekspor T-50 dimulai pada 2020. [89]
US Navy Airpower
Modern Military Aircraft Page 2 WWII Page B29 Nose Art B25 Page B17 Page B24 page Commercial Aircraft US Navy Airpower USN Blue Angels Helicopters
Click on any picture for a larger image.
Navy Airpower
Strike Fighter Wing Atlantic
Based out of NAS Oceania
The F14 Tomcat
Has a crew of two, Pilot and RIO.
Pair of F-14's in a high speed pass.
F14 taxis in
F14's break
F14 Head on high speed pass . F14 on main taxi way
F14 from the "Grim Reapers" Squadron
F14 Low speed pass hook down.
Nose on view of the F14. Wings closed it's about 33 ft wide
F-14 on final
Tomcat full afterburners
The F14 is receiving an avionics upgrade to extend it life with the US Navy for a few more years. The F18-F model will eventually replace the F14.
FA-18 Hornet
The F-18 has a crew of one. Originally developed by McDonnell Douglas the F18 was developed for the US Navy. Flown by the US Navy and the US Marine Corps it severs the Untied States as a carrier based multi role aircraft. It's capable of carrying up to 15,500 lbs (7,031 kg) of bombs, rockets and missiles in various configurations. It's also armed with a 20 mm cannon.
Two pairs of F18's break during a demonstation.
Here an F18 and F14 Make a pass. The F18 is almost 50% smaller than the F14.
The Hornets "V" tail makes it easy to identify.
This US Marine New Jersey squadron F-18 makes a gear down hook down pass.
Marine F-18 coming in to land.
US Marine F-18 braking after touchdown.
Strike Fighter Wing Atlantic
Strike Fighter Wing Atlantic gives an awesome display of Navy capability.
P-3 Orion
Developed by Lockheed Martin as a maritime patrol aircraft. This land based aircraft has been flown for many years.
The P-3 is capable of carrying up to 20,000 lb (9,071 kg) of ordnance.
It has an internal bomb bay and can carry AIM-9 Sidewinders, Harpoon anti-ship missiles, depth charges, torpedoes or mines.
S3 Viking
The Viking is carrier based and servers many rolls. It can be used for electronic warfare, aerial refueling, and is capable of carrying Harpoon anti-ship missiles. To save valuable deck space it's wings fold up just past the hard points. It's crew normally consists of 2 pilots and 2 system operators.
China and Indonesia continue 2nd military drill
China dan Indonesia terus bor militer kedua mereka bersama di Jinan, ibukota China timur Provinsi Shandong.
Pada hari Minggu, perwira dan prajurit terlatih formasi taktis dan kemampuan keterlibatan koperasi. Menjelang pelatihan, tim mengadakan diskusi tentang anti-terorisme operasi, pengelompokan dan tindakan taktis. Kode-bernama "Knife Sharp - 2012", bor menyatukan Pasukan Khusus dari Rakyat China Tentara Pembebasan Tentara Nasional Indonesia dan.
Tim bekerja pada latihan peluru tajam, terjun payung, dan memblokade dan taktik kejang. Sebuah sistem tempur-simulasi juga digunakan untuk meniru situasi kehidupan nyata dan konfrontasi. Tema untuk latihan militer tahun ini adalah "Serikat untuk memerangi terorisme" dan akan berlangsung 15 hari
Bandingkan Kekuatan Militer RI – Malaysia
Hubungan negeri serumpun antara Indonesia dengan Malaysia kian memanas. Hal itu tersulut oleh ulah Malaysia yang menangkap 3 petugas DKP Kepri di Tanjung Berakit wilayah resmi Indonesia.
ini adalah Perbandingan Persenjataan antara Indonesia vs Malaysia
Alutsista Jenis Tank
Indonesia hanya memiliki 350 unit kalah dari Singapura 450 unit meski luas wilayah Indonesia hampir 3.000 kali lebih besar dari Singapura.
Di Asia Tenggara, jumlah tank yang dimiliki TNI AD hanya berada di posisi keempat setelah Vietnam 1.935 unit, Thailand 848 unit, Singapura 450 unit, dan Indonesia 350 unit.
Untuk Malaysia tidak disebutkan jumlah kepemilikan tank, namun yang jelas di bawah Indonesia. Untuk kemampuan dukung tank terhadap personel AD-nya, Singapura masih teratas sedangkan Indonesia di posisi keenam.
Kekuataan Artileri
TNI AD jauh lebih banyak dari Singapura dengan jumlah mencapai 1.060 unit artileri yang digolongkan menjadi dua kategori jenis T dan Mortir. Keunggulan artileri Singapura adalah karena terdiri dari berbagai ragam artileri.
Di Asia Pasifik, dengan jumlah artileri sebanyak itu Indonesia hanya di posisi ke-13. Di negara Asia Tenggara, Indonesia di urutan ketiga setelah Vietnam (3.040 artileri) dan Thailand 2.473 artileri.
Dengan demikian kemampuan dan jumlah artileri yang dimiliki Malaysia berada di bawah ketiga negara ini.
Kapal Selam
Di Asia Tenggara hanya ada tiga negara yang memiliki kapal selam yaitu Indonesia (2 unit SSK), Singapura (3 unit SSK), dan Vietnam (2 unit SSI). Malaysia tidak disebutkan memiliki kapal selam.
SSK adalah kapal yang dimiliki Indonesia dan Singapura yang dapat dikategorikan tactical submarine berjenis SSK (patrol submarine) dilengkapi anti submarine warfare (ASW). Sementara SSI adalah kapal selam tenaga diesel.
Kapal Perang
Untuk kapal perang jenis PSC, di Asia Tenggara Indonesia teratas dengan jumlah PSC 29 unit disusul Thailand, Vietnam dengan 11 PSC, Malaysia 11 unit PSC, dan Singapura 6 unit PSC.
Untuk kapal perang jenis PCC, Malaysia berada di peringkat atas dengan 185 unit disusul Thailand 110 unit sementara Indonesia hanya 23 unit yang terdiri dari 11 buah bertipe kapal patroli biasa dilengkapi senjata kaliber 20 mm, 4 unit lainnya diklasifikasikan dalam kapal patroli cepat dilengkapi SSM, 4 unit kapal patroli dilengkapi torpedo anti-submarine, dan sisanya 4 unit kapal patroli biasa.
Pesawat Tempur
Secara umum untuk total pesawat tempur TNI-AU berjumlah 247 unit, RSAF (Angkatan Udara) Singapura 153 unit. Meski lebih banyak namun 53 persen pesawat tempur TNI-AU itu dikategorikan fighter dibandingkan milik Singapura. Di Asia Tenggara, Indonesia terbanyak dimana posisi kedua Vietnam 204 unit pesawat fighter dan Thailand (posisi keempat) 87 unit pesawat.
Malaysia tidak disebutkan namun yang jelas di bawah dari keempat negara yang disebutkan di atas. Jenis pesawat fighter TNI-AU terdiri atas F-5, F-16, Sukhoi, Su-30, dan 2 unit Su-27, F-5, dan berbagai jenis lainnya.
Helikopter
Untuk helikopter yang dimiliki TNI-AU hanya 38 unit terdiri atas dua jenis Assault dan Transport (tipe NAS-332L Super Puma serta NAS-330 Puma). Di Asia Tenggara, jumlah terbanyak helikopter dimiliki Singapura 110 unit, lalu AU Filipina 80 unit. Indonesia berada di peringkat ketujuh dari 10 negara Asia Tenggara. Malaysia tidak disebutkan apakah dibawah Indonesia atau diatasnya.
ini adalah Perbandingan Persenjataan antara Indonesia vs Malaysia
Alutsista Jenis Tank
Indonesia hanya memiliki 350 unit kalah dari Singapura 450 unit meski luas wilayah Indonesia hampir 3.000 kali lebih besar dari Singapura.
Di Asia Tenggara, jumlah tank yang dimiliki TNI AD hanya berada di posisi keempat setelah Vietnam 1.935 unit, Thailand 848 unit, Singapura 450 unit, dan Indonesia 350 unit.
Untuk Malaysia tidak disebutkan jumlah kepemilikan tank, namun yang jelas di bawah Indonesia. Untuk kemampuan dukung tank terhadap personel AD-nya, Singapura masih teratas sedangkan Indonesia di posisi keenam.
Kekuataan Artileri
TNI AD jauh lebih banyak dari Singapura dengan jumlah mencapai 1.060 unit artileri yang digolongkan menjadi dua kategori jenis T dan Mortir. Keunggulan artileri Singapura adalah karena terdiri dari berbagai ragam artileri.
Di Asia Pasifik, dengan jumlah artileri sebanyak itu Indonesia hanya di posisi ke-13. Di negara Asia Tenggara, Indonesia di urutan ketiga setelah Vietnam (3.040 artileri) dan Thailand 2.473 artileri.
Dengan demikian kemampuan dan jumlah artileri yang dimiliki Malaysia berada di bawah ketiga negara ini.
Kapal Selam
Di Asia Tenggara hanya ada tiga negara yang memiliki kapal selam yaitu Indonesia (2 unit SSK), Singapura (3 unit SSK), dan Vietnam (2 unit SSI). Malaysia tidak disebutkan memiliki kapal selam.
SSK adalah kapal yang dimiliki Indonesia dan Singapura yang dapat dikategorikan tactical submarine berjenis SSK (patrol submarine) dilengkapi anti submarine warfare (ASW). Sementara SSI adalah kapal selam tenaga diesel.
Kapal Perang
Untuk kapal perang jenis PSC, di Asia Tenggara Indonesia teratas dengan jumlah PSC 29 unit disusul Thailand, Vietnam dengan 11 PSC, Malaysia 11 unit PSC, dan Singapura 6 unit PSC.
Untuk kapal perang jenis PCC, Malaysia berada di peringkat atas dengan 185 unit disusul Thailand 110 unit sementara Indonesia hanya 23 unit yang terdiri dari 11 buah bertipe kapal patroli biasa dilengkapi senjata kaliber 20 mm, 4 unit lainnya diklasifikasikan dalam kapal patroli cepat dilengkapi SSM, 4 unit kapal patroli dilengkapi torpedo anti-submarine, dan sisanya 4 unit kapal patroli biasa.
Pesawat Tempur
Secara umum untuk total pesawat tempur TNI-AU berjumlah 247 unit, RSAF (Angkatan Udara) Singapura 153 unit. Meski lebih banyak namun 53 persen pesawat tempur TNI-AU itu dikategorikan fighter dibandingkan milik Singapura. Di Asia Tenggara, Indonesia terbanyak dimana posisi kedua Vietnam 204 unit pesawat fighter dan Thailand (posisi keempat) 87 unit pesawat.
Malaysia tidak disebutkan namun yang jelas di bawah dari keempat negara yang disebutkan di atas. Jenis pesawat fighter TNI-AU terdiri atas F-5, F-16, Sukhoi, Su-30, dan 2 unit Su-27, F-5, dan berbagai jenis lainnya.
Helikopter
Untuk helikopter yang dimiliki TNI-AU hanya 38 unit terdiri atas dua jenis Assault dan Transport (tipe NAS-332L Super Puma serta NAS-330 Puma). Di Asia Tenggara, jumlah terbanyak helikopter dimiliki Singapura 110 unit, lalu AU Filipina 80 unit. Indonesia berada di peringkat ketujuh dari 10 negara Asia Tenggara. Malaysia tidak disebutkan apakah dibawah Indonesia atau diatasnya.
10 Alasan Kita Harus Kasihan Kepada Malaysia
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, tulisan ini tidak dimaksudkan untuk membakar kemarahan anda terhadap Malaysia. Sebaliknya, kita mungkin sedikit perlu berempati kepada tetangga kita itu yang nyaris tidak punya identitas.
Peace, dan cobalah kita berjiwa besar karena kita adalah bangsa besar, jauh lebih besar dan dahsyat dari Malaysia atau negara-negara kecil lain di dunia. Silakan anda baca tulisan di bawah.
1. Kemerdekaan Malaysia diberi oleh Inggris
Indonesia lahir dan jadi bangsa terbesar di dunia dengan cara yang heroik, mengusir bangsa-bangsa imperialis terbesar dunia, Belanda, Inggris, Jepang. Sukarno, Hatta, Jenderal Sudirman, Bung Tomo, sejarah Indonesia penuh dengan pahlawan-pahlawan besar. Malaysia merdeka dikasih Inggris.
Baca kutipan dari Majalah Time di tahun 1957 tentang kemerdekaan Malaysia :
“The Malayans .. though the curiously un-enthusiastic calm with which they received their independence was attributed by British residents to the fact that it was ‘handed to them on a platter.’”
Warga Malaysia tidak antusias karena kemerdekaannya seperti diberi oleh kerajaan Inggris.
Time Magazine, “Malaya, A New Nation”.
2. Pusat budaya Melayu adalah Sumatra, Bukan Malaysia.
Melayu awalnya berpusat di Kerajaan Melayu dan Sriwijaya yang berpusat di Jambi dan Palembang. Dasar kebudayaan Malaysia cuma Melayu itupun kalah sama Sumatra. Lagu-lagu, tarian, dan karya sastra Melayu di Sumatra jauh lebih kaya. Dan kebudayaan Melayu hanyalah salahsatu dari ribuan budaya Indonesia yang sangat unggul dan kaya. Makanya Malaysia suka meng-copy-paste kebudayaan lainnya termasuk Indonesia, China, dan India.
3. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Vs Malaysia
Lagu kebangsaan Indonesia adalah salahsatu lagu kebangsaan paling heroik di dunia, dan selalu dinyanyikan bangsa Indonesia dengan penuh rasa kebanggaan. Lagu kebangsaan Malaysia, ternyata cuma hasil jiplakan lagu orang.
4. Ekonomi Indonesia akan jadi jauh lebih besar dari Malaysia
Juni 2009 kemarin Morgan Stanley menyatakan Indonesia akan menjadi The Next BRIC, Brazil, Rusia, India, China, dan Indonesia, dan mempunyai potensi menjadi salahsatu ekonomi terkuat di dunia. Indonesia diundang secara khusus di pertemuan eksklusif negara-negara industrial G-8, dan menjadi anggota dari G-20. Malaysia tidak pernah diundang (Singapura aja ngga diundang!).
5. Ketergantungan Malaysia Pada Indonesia.
Ekonomi Malaysia tergantung dengan Indonesia. Walaupun TKI cuma kuli kasar, ekonomi Malaysia akan langsung kolaps kalau tidak ada mereka.
6. Malaysia, Bosan! (Bukan ”Malaysia, Bisa!”).
Malaysia adalah negara paling membosankan di dunia. Tidak banyak hal-hal menarik pernah terjadi di Malaysia. Berita paling seru di Malaysia adalah kasus sodomi Anwar Ibrahim.
7. Malaysia Super Corridor
Malaysia pernah bikin jaringan internet canggih Malaysia Multimedia Super Corridor yang sangat mereka banggakan. Indonesia punya Onno Purbo, dan Onno Purbo diundang jadi pembicara di CERN, European Organization for Nuclear Research, tempat kelahiran WWW di dunia.
8. Dominasi Lagu Indonesia di Malaysia
Lagu-lagu Indonesia mendominasi Malaysia, sampai-sampai para penyanyi dan produser lagu Malaysia yang keteteran, ”Persatuan karyawan industri musik Malaysia” (Karyawan), meminta Kementrian Komunikasi Malaysia segera membatasi pemutaran lagu-lagu Indonesia. Lagu-lagu Malaysia sendiri benar-benar menyedihkan dan tidak bermanfaat bagi umat manusia.
”Penyanyi rock terkenal Malaysia Amy Search mengatakan kepada pers, jika jam 10 malam ke atas Malaysia sudah seperti Jakarta karena semua radio menyiarkan lagu-lagu Indonesia hingga dinihari”.
Laporan AntaraNews September 2008, Lagu Indonesia Bakal Dibatasi di Radio Malaysia.
9. Malaysia Belum bisa Demokrasi.
Malaysia masih negara otoriter, tokoh seperti Anwar Ibrahim saja dituduh sodomi secara resmi oleh pemerintahnya sendiri. Dan sebaliknya adalah sebuah keajaiban besar, bahwa sebuah bangsa yang sebesar dan sekompleks Indonesia, justru sudah mampu membangun sistem demokrasi yang baik dan damai.
10. Malaysia Truly Buaya.
Turis Malaysia datang ke Indonesia dan menikmati keindahan alam Indonesia. Turis Indonesia datang ke Malaysia karena ketipu. (Masak orang Indonesia jalan-jalan ke Malaysia mau lihat reog sama tari Pendet?!).
Dan untuk apa kesana cuma mau lihat Menara Petronas? Mending lebih seru ke Singapura atau Dubai sekalian, atau ke Bandung makan batagor.
Sekali lagi, Peace. Manfaatkan semangat dan emosi besar anda untuk membangkitkan Indonesia!
Peace, dan cobalah kita berjiwa besar karena kita adalah bangsa besar, jauh lebih besar dan dahsyat dari Malaysia atau negara-negara kecil lain di dunia. Silakan anda baca tulisan di bawah.
1. Kemerdekaan Malaysia diberi oleh Inggris
Indonesia lahir dan jadi bangsa terbesar di dunia dengan cara yang heroik, mengusir bangsa-bangsa imperialis terbesar dunia, Belanda, Inggris, Jepang. Sukarno, Hatta, Jenderal Sudirman, Bung Tomo, sejarah Indonesia penuh dengan pahlawan-pahlawan besar. Malaysia merdeka dikasih Inggris.
Baca kutipan dari Majalah Time di tahun 1957 tentang kemerdekaan Malaysia :
“The Malayans .. though the curiously un-enthusiastic calm with which they received their independence was attributed by British residents to the fact that it was ‘handed to them on a platter.’”
Warga Malaysia tidak antusias karena kemerdekaannya seperti diberi oleh kerajaan Inggris.
Time Magazine, “Malaya, A New Nation”.
2. Pusat budaya Melayu adalah Sumatra, Bukan Malaysia.
Melayu awalnya berpusat di Kerajaan Melayu dan Sriwijaya yang berpusat di Jambi dan Palembang. Dasar kebudayaan Malaysia cuma Melayu itupun kalah sama Sumatra. Lagu-lagu, tarian, dan karya sastra Melayu di Sumatra jauh lebih kaya. Dan kebudayaan Melayu hanyalah salahsatu dari ribuan budaya Indonesia yang sangat unggul dan kaya. Makanya Malaysia suka meng-copy-paste kebudayaan lainnya termasuk Indonesia, China, dan India.
3. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Vs Malaysia
Lagu kebangsaan Indonesia adalah salahsatu lagu kebangsaan paling heroik di dunia, dan selalu dinyanyikan bangsa Indonesia dengan penuh rasa kebanggaan. Lagu kebangsaan Malaysia, ternyata cuma hasil jiplakan lagu orang.
4. Ekonomi Indonesia akan jadi jauh lebih besar dari Malaysia
Juni 2009 kemarin Morgan Stanley menyatakan Indonesia akan menjadi The Next BRIC, Brazil, Rusia, India, China, dan Indonesia, dan mempunyai potensi menjadi salahsatu ekonomi terkuat di dunia. Indonesia diundang secara khusus di pertemuan eksklusif negara-negara industrial G-8, dan menjadi anggota dari G-20. Malaysia tidak pernah diundang (Singapura aja ngga diundang!).
5. Ketergantungan Malaysia Pada Indonesia.
Ekonomi Malaysia tergantung dengan Indonesia. Walaupun TKI cuma kuli kasar, ekonomi Malaysia akan langsung kolaps kalau tidak ada mereka.
6. Malaysia, Bosan! (Bukan ”Malaysia, Bisa!”).
Malaysia adalah negara paling membosankan di dunia. Tidak banyak hal-hal menarik pernah terjadi di Malaysia. Berita paling seru di Malaysia adalah kasus sodomi Anwar Ibrahim.
7. Malaysia Super Corridor
Malaysia pernah bikin jaringan internet canggih Malaysia Multimedia Super Corridor yang sangat mereka banggakan. Indonesia punya Onno Purbo, dan Onno Purbo diundang jadi pembicara di CERN, European Organization for Nuclear Research, tempat kelahiran WWW di dunia.
8. Dominasi Lagu Indonesia di Malaysia
Lagu-lagu Indonesia mendominasi Malaysia, sampai-sampai para penyanyi dan produser lagu Malaysia yang keteteran, ”Persatuan karyawan industri musik Malaysia” (Karyawan), meminta Kementrian Komunikasi Malaysia segera membatasi pemutaran lagu-lagu Indonesia. Lagu-lagu Malaysia sendiri benar-benar menyedihkan dan tidak bermanfaat bagi umat manusia.
”Penyanyi rock terkenal Malaysia Amy Search mengatakan kepada pers, jika jam 10 malam ke atas Malaysia sudah seperti Jakarta karena semua radio menyiarkan lagu-lagu Indonesia hingga dinihari”.
Laporan AntaraNews September 2008, Lagu Indonesia Bakal Dibatasi di Radio Malaysia.
9. Malaysia Belum bisa Demokrasi.
Malaysia masih negara otoriter, tokoh seperti Anwar Ibrahim saja dituduh sodomi secara resmi oleh pemerintahnya sendiri. Dan sebaliknya adalah sebuah keajaiban besar, bahwa sebuah bangsa yang sebesar dan sekompleks Indonesia, justru sudah mampu membangun sistem demokrasi yang baik dan damai.
10. Malaysia Truly Buaya.
Turis Malaysia datang ke Indonesia dan menikmati keindahan alam Indonesia. Turis Indonesia datang ke Malaysia karena ketipu. (Masak orang Indonesia jalan-jalan ke Malaysia mau lihat reog sama tari Pendet?!).
Dan untuk apa kesana cuma mau lihat Menara Petronas? Mending lebih seru ke Singapura atau Dubai sekalian, atau ke Bandung makan batagor.
Sekali lagi, Peace. Manfaatkan semangat dan emosi besar anda untuk membangkitkan Indonesia!
Teknologi Roket Indonesia yang mulai di kuatirkan oleh negara Tetangga
Momentum ini harus dijaga terus dan ditingkatkan sebagai kebanggaan atas kemampuan teknologi sendiri. Jangan sampai karya insinyur Indonesia ini dijegal justru oleh orang Indonesia sendiri (biasa) para ekonom-ekonom Pemerintah yang sering menganggap karya bangsa sendiri sebagai terlalu mahal dan hanya buang-buang uang saja untuk riset ….! Inilah musuh yang sebenarnya. Waspadailah kawan-kawan insinyur Indonesia.
Meski sudah berlangsung 2 pekan yang lalu, peluncuran roket RX-420 Lapan ternyata masih jadi buah bibir. Anehnya bukan jadi buah bibir di Indonesia yang lebih senang ceritera Pilpres, tetapi di Australia, Singapura dan tentu saja di negara tetangga yang belakangan ini suka menganggap remeh Indonesia.
Seperti diketahui roket RX-420 ini menggunakan propelan yang dapat memberikan daya dorong lebih besar sehingga mencapai 4 kali kecepatan suara. Hal itu membuat daya jelajahnya mencapai 100 km. Bahkan bisa mencapai 190 km bila struktur roket bisa dibuat lebih ringan. Yang punya nilai tambah tinggi ini adalah 100% hasil karya anak bangsa, para insinyur Indonesia. Begitu pula semua komponen roket-roket balistik dan kendali dikembangkan sendiri di dalam negeri, termasuk software. Hanya komponen subsistem mikroprosesor yang masih diimpor. Anggaran yang dikeluarkan untuk peluncurannya pun “cuma” Rp 1 milyar. Kalah jauh dengan yang dikorupsi para anggota DPR untuk traveller checks pemenangan Miranda Gultom sebagai Deputi Senior Gubernur BI yang lebih dari Rp. 50 milyar. Apalagi kalau dibandingkan dengan korupsi BLBI yang lebih dari Rp. 700 trilyun.
Mengapa malah menjadi buah bibir di Australia, Singapura dan Malaysia? Karena keberhasilan peluncuran roket Indonesia ini ke depan akan membawa Indonesia mampu mendorong dan mengantarkan satelit Indonesia bernama Nano Satellite sejauh 3.600 km ke angkasa. Satelit Indonesia ini nanti akan berada pada ketinggian 300 km dan kecepatan 7,8 km per detik. Bila ini terlaksana Indonesia akan menjadi negara yang bisa menerbangkan satelit sendiri dengan produk buatan sendiri. Indonesia dengan demikian akan masuk member “Asian Satellite Club” bersama Cina, Korea Utara, India dan Iran.
Nah kekhawatiran Australia, Singapura dan Malaysia ini masuk akal, bukan? Kalau saja Indonesia mampu mendorong satelit sampai 3.600 km untuk keperluan damai atau keperluan macam-macam tergantung kesepakatan rakyat Indonesia. Maka otomatis pekerjaan ecek-ecek bagi Indonesia untuk mampu meluncurkan roket sejauh 190 km untuk keperluan militer bakal sangat mengancam mereka sekarang ini pun juga!!! Kalau tempat peluncurannya ditempatkan di Batam atau Bintan, maka Singapura dan Malaysia Barat sudah gemetaran bakal kena roket Indonesia. Dan kalau ditempatkan di sepanjang perbatasan Kalimantan Indonesia dengan Malaysia Timur, maka si OKB Malaysia tak akan pernah berpikir ngerampok Ambalat. Akan hal Australia, mereka ada rasa takutnya juga. Bahwa mitos ada musuh dari utara yakni Indonesia itu memang bukan sekedar mitos tetapi sungguh ancaman nyata di masa depan dekat.
CN 235 Versi Militer
Rupanya Australia, Singapura dan Malaysia sudah lama paham bahwa insinyur-insinyur Indonesia tidak bisa diremehkan begitu saja. Buktinya? Tidak hanya gentar dengan roket RX-420 Lapan tetapi mereka sekarang sedang mencermati pengembangan lebih jauh dari CN235 versi Militer buatan PT. DI. Juga mencermati perkembangan PT. PAL yang sudah siap dan mampu membuat kapal selam asal dapat kepercayaan penuh dan dukungan dana dari pemerintah.
Kalau para ekonom Indonesia yang Pro World Bank dan IMF menyebut pesawat-pesawat buatan PT DI ini terlalu mahal dan menyedot investasi terlalu banyak (“cuma” Rp. 30 trilun untuk infrastruktur total, SDM dan lain-lain) dan hanya jadi mainannya BJ Habibie. Tetapi mengapa Korea Selatan dan Turki mengaguminya setengah mati? Turki dan Korsel adalah pemakai setia CN 235 terutama versi militer sebagai yang terbaik di kelasnya. Inovasi 40 insinyur-insinyur Indonesia pada CN 235 versi militer ini adalah penambahan persenjataan lengkap seperti rudal dan teknologi radar yang dapat mendeteksi dan melumpuhkan kapal selam. Jadi kalau mengawal Ambalat cukup ditambah satu saja CN235 versi militer (disamping armada TNI AL dan pasukan Marinir yang ada) untuk mengusir kapal selam dan kapal perang Malaysia lainnya.
Nah, jadi musuh yang sebenarnya ada di Indonesia sendiri. Yakni watak orang Indonesia yang tidak mau melihat orang Indonesia sendiri berhasil. Karya insinyur-insinyur Indonesia yang hebat dalam membuat alutsista dibilangin orang Indonesia sendiri terutama para ekonom pro Amerika Serikat dan Eropa: “Mending beli langsung dari Amerika Serikat dan Eropa karena harganya lebih murah”. Mereka tidak berpikir jauh ke depan bagaimana Indonesia akan terus tergantung di bidang teknologi, Indonesia hanya akan menjadi konsumen teknologi dengan membayarnya sangat mahal terus menerus sampai kiamat tiba.
Kalau ada kekurangan yang terjadi dengan industri karya bangsa sendiri, harus dinilai lebih fair dan segera diperbaiki bersama-sama. Misalnya para ahli pemasaran atau sarjana-sarjana ekonomi harus diikutsertakan dalam team work. Sehingga insinyur-insinyur itu tidak hanya pinter produksi sebuah pesawat tetapi setidaknya tahu bagaimana menjual sebuah pesawat itu berbeda dengan menjual sebuah Honda Jazz. Kalau ada kendala dalam pengadaan Kredit Ekspor sebagai salah satu bentuk pembayaran, tolong dipecahkan dan didukung oleh dunia perbankan, agar jualan produk sendiri bisa optimal karena akan menarik bagi calon pembeli asing yang tak bisa bayar cash.
Meski sudah berlangsung 2 pekan yang lalu, peluncuran roket RX-420 Lapan ternyata masih jadi buah bibir. Anehnya bukan jadi buah bibir di Indonesia yang lebih senang ceritera Pilpres, tetapi di Australia, Singapura dan tentu saja di negara tetangga yang belakangan ini suka menganggap remeh Indonesia.
Seperti diketahui roket RX-420 ini menggunakan propelan yang dapat memberikan daya dorong lebih besar sehingga mencapai 4 kali kecepatan suara. Hal itu membuat daya jelajahnya mencapai 100 km. Bahkan bisa mencapai 190 km bila struktur roket bisa dibuat lebih ringan. Yang punya nilai tambah tinggi ini adalah 100% hasil karya anak bangsa, para insinyur Indonesia. Begitu pula semua komponen roket-roket balistik dan kendali dikembangkan sendiri di dalam negeri, termasuk software. Hanya komponen subsistem mikroprosesor yang masih diimpor. Anggaran yang dikeluarkan untuk peluncurannya pun “cuma” Rp 1 milyar. Kalah jauh dengan yang dikorupsi para anggota DPR untuk traveller checks pemenangan Miranda Gultom sebagai Deputi Senior Gubernur BI yang lebih dari Rp. 50 milyar. Apalagi kalau dibandingkan dengan korupsi BLBI yang lebih dari Rp. 700 trilyun.
Mengapa malah menjadi buah bibir di Australia, Singapura dan Malaysia? Karena keberhasilan peluncuran roket Indonesia ini ke depan akan membawa Indonesia mampu mendorong dan mengantarkan satelit Indonesia bernama Nano Satellite sejauh 3.600 km ke angkasa. Satelit Indonesia ini nanti akan berada pada ketinggian 300 km dan kecepatan 7,8 km per detik. Bila ini terlaksana Indonesia akan menjadi negara yang bisa menerbangkan satelit sendiri dengan produk buatan sendiri. Indonesia dengan demikian akan masuk member “Asian Satellite Club” bersama Cina, Korea Utara, India dan Iran.
Nah kekhawatiran Australia, Singapura dan Malaysia ini masuk akal, bukan? Kalau saja Indonesia mampu mendorong satelit sampai 3.600 km untuk keperluan damai atau keperluan macam-macam tergantung kesepakatan rakyat Indonesia. Maka otomatis pekerjaan ecek-ecek bagi Indonesia untuk mampu meluncurkan roket sejauh 190 km untuk keperluan militer bakal sangat mengancam mereka sekarang ini pun juga!!! Kalau tempat peluncurannya ditempatkan di Batam atau Bintan, maka Singapura dan Malaysia Barat sudah gemetaran bakal kena roket Indonesia. Dan kalau ditempatkan di sepanjang perbatasan Kalimantan Indonesia dengan Malaysia Timur, maka si OKB Malaysia tak akan pernah berpikir ngerampok Ambalat. Akan hal Australia, mereka ada rasa takutnya juga. Bahwa mitos ada musuh dari utara yakni Indonesia itu memang bukan sekedar mitos tetapi sungguh ancaman nyata di masa depan dekat.
CN 235 Versi Militer
Rupanya Australia, Singapura dan Malaysia sudah lama paham bahwa insinyur-insinyur Indonesia tidak bisa diremehkan begitu saja. Buktinya? Tidak hanya gentar dengan roket RX-420 Lapan tetapi mereka sekarang sedang mencermati pengembangan lebih jauh dari CN235 versi Militer buatan PT. DI. Juga mencermati perkembangan PT. PAL yang sudah siap dan mampu membuat kapal selam asal dapat kepercayaan penuh dan dukungan dana dari pemerintah.
Kalau para ekonom Indonesia yang Pro World Bank dan IMF menyebut pesawat-pesawat buatan PT DI ini terlalu mahal dan menyedot investasi terlalu banyak (“cuma” Rp. 30 trilun untuk infrastruktur total, SDM dan lain-lain) dan hanya jadi mainannya BJ Habibie. Tetapi mengapa Korea Selatan dan Turki mengaguminya setengah mati? Turki dan Korsel adalah pemakai setia CN 235 terutama versi militer sebagai yang terbaik di kelasnya. Inovasi 40 insinyur-insinyur Indonesia pada CN 235 versi militer ini adalah penambahan persenjataan lengkap seperti rudal dan teknologi radar yang dapat mendeteksi dan melumpuhkan kapal selam. Jadi kalau mengawal Ambalat cukup ditambah satu saja CN235 versi militer (disamping armada TNI AL dan pasukan Marinir yang ada) untuk mengusir kapal selam dan kapal perang Malaysia lainnya.
Nah, jadi musuh yang sebenarnya ada di Indonesia sendiri. Yakni watak orang Indonesia yang tidak mau melihat orang Indonesia sendiri berhasil. Karya insinyur-insinyur Indonesia yang hebat dalam membuat alutsista dibilangin orang Indonesia sendiri terutama para ekonom pro Amerika Serikat dan Eropa: “Mending beli langsung dari Amerika Serikat dan Eropa karena harganya lebih murah”. Mereka tidak berpikir jauh ke depan bagaimana Indonesia akan terus tergantung di bidang teknologi, Indonesia hanya akan menjadi konsumen teknologi dengan membayarnya sangat mahal terus menerus sampai kiamat tiba.
Kalau ada kekurangan yang terjadi dengan industri karya bangsa sendiri, harus dinilai lebih fair dan segera diperbaiki bersama-sama. Misalnya para ahli pemasaran atau sarjana-sarjana ekonomi harus diikutsertakan dalam team work. Sehingga insinyur-insinyur itu tidak hanya pinter produksi sebuah pesawat tetapi setidaknya tahu bagaimana menjual sebuah pesawat itu berbeda dengan menjual sebuah Honda Jazz. Kalau ada kendala dalam pengadaan Kredit Ekspor sebagai salah satu bentuk pembayaran, tolong dipecahkan dan didukung oleh dunia perbankan, agar jualan produk sendiri bisa optimal karena akan menarik bagi calon pembeli asing yang tak bisa bayar cash.
Subscribe to:
Posts (Atom)